No, I am not going to talk about Russian emperor or Russian witch
or stuff like that. This is a title of new movie starring Keanu Reeves.
here, Keanu reeves plays as Constantine, a supernatural detective who
work to "send devil back to the place they belong"...in short...hell :)
The interesting things about Constantine are:
1. He was born with unusual gift. He can see devils in their real form
and communicate with them. Now, if you are 3 years old kid with this
ability, you must be scare to the death looking old women with melted face :)
2. He smokes a lot .... a lot here truly means God damn tons of cigarrette :).
There are many scenes show Constantine cough so badly, perhaps an acute TBC?
Don't worry, Constantine won't die so easily. In fact, if he dies, he can just
call Lucifer to cancel it :)) Now, tell me, is it awesome or what?
3. His weapons...Jesus, cool ! I saw a shotgun with cross shape. The bullets
are filled with some sort of holy water, so it can destroy demons. There is
also a weapon called "Dragon breath", guess what...it spills out fire ! Don't
forget, a steel ring crafted with cross sign, COnstantine wear it on his
knuckles to knock out Balthazar ! Wait, he also bring Bible .... certainly
not to be read in the middle of shooting demons :)))
4. Constantine was committed a suicide when he was young (not sure
how old he was at that time). He died and he should entered hell for his
action. Here, I am not sure, but Constantine back to earth realm in exchange...
well, you can say, a holy work...to send devils back to hell.
Although COnstantine is not an Oscar level movie with awesome storyline,
I must say this movie brings us a different perspective. What kind of
perspective? Perspective that devil and angels are actually far far away
from us, but they bring influence to our life. If you go with angels (let's
assume God is also on angel's side, shall we?), you will approach
salvation. What if you go with devil, certainly you will get near to
self destruction. I personally call it "lock, stock and two smoking barrels"
:))
Another positive message from this movie, everyone deserve second chance.
Maybe you do something really nasty in the past (actually, who doesn't anyway?)
Hey, we are mortals with tons of weakness, right? So, get up, ask for His
forgiveness and go within God's way. "What if I fall again?" OK...are
you so badly injured? I guess not, so get up again and repeat the same
routine. Eventually, you will enter Heaven and peace be with you eternally.
End of story.....
The similarity between me and Constantine? That story will stay with
me 'till the day I die.....
A place where I share my daily experience in both technical and non technical issues. Expect to read Linux kernel related posts too.
22 February 2005
21 February 2005
Pemikiran terhadap pernyataan Sekretaris MUI
Yth Bapak Din Syamsudin dan fungsionaris MUI terkait
Sebelum tulisan ini saya lanjutkan, saya himbau pada siapapun yang kebetulan mampir dan membaca tulisan ini agar sejenak berdoa dulu kepada Tuhan YME agar diberi penerangan mata batin dan akal dan dijauhkan dari bisikan setan yang hendak memanipulasi diri kita. Saya sendiri sempat merenung lama dan meminta petunjuk Tuhan agar tulisan saya ini tidak tendensius namun semata menyuarakan kebenaran.
Dari pemberitaan salah satu stasiun TV swasta Indonesia pada sekitar minggu ke-2 Januari 2005, ada sebuah statement dari sekretaris MUI yang kurang lebih isinya sbb (mari berdoa ingatan saya masih segar) "kami mensinyalir ada sebuah kelompok fundamentalis Kristen yang hendak mengadopsi anak-anak Aceh dan memurtadkan mereka......" Sekarang mari kita kupas isi kalimat yang sederhana namun penuh makna ini
1. Kata mensinyalir selalu logikanya disertai bukti-bukti konkret atas dugaan yang dilontarkan. Tapi sampai detik ini sinyalemen hanya tinggal sinyalemen. Dengan demikian, sinyalemen ini hanya diam di tempat alias hanya jadi issue.
2. Dalam segmentasi Kristen, saya tidak melihat dan tidak ada literatur yang menyebutkan bahwa aliran ini fundamentalis, yang lainnya modern, dst dst. Kalau yang dimaksud fundamentalis disini adalah aliran yang masih asli bersandar pada Injil atau Alkitab, maka semua aliran Kristen dan Katolik pada hakekatnya adalah fundamentalis. Jika yang dimaksud adalah Kristen Ortodoks, maka benar, memang ada aliran itu.
3. Mengadopsi anak Aceh yang kesusahan dan ditimpa musibah saya kira adalah hak dan kewajiban semua orang, jadi tidak ada komentar lebih lanjut soal ini
4. Murtad..... ok. Saya akan menyitir salah satu kutipan Al Quran atas sabda Allah(maaf, saya bukan Muslim, tp semoga saya pas mencupliknya), ayat ini memang hendak mengutarakan maksud yang lain, tp ada kalimat yang sangat baik untuk direnungkan "...dan hendaknya menjadi tanda bagi kaum yang berpikir". Dari ayat ini jelas, Tuhan menghendaki ciptan Nya (manusia) berpikir sejernih mungkin dan selebar mungkin. Menyebut kata "murtad" adalah suatu tuduhan serius. Saya kira, lebih serius dari tuduhan yang diarahkan ke Polycarpus sehubungan dengan racun arsenik dalam tubuh Almarhum Munir.
Sehubungan nomer 4 diatas, saya mencoba diskusikan hal ini dengan beberapa rekan, baik yang seagama dan yang tidak seagama.
berikut tanggapan dari rekan muslim:
"itu suatu reaksi karena belakangan dunia memojokkan kaum muslim....tolonglah dimengerti...."
tanggapan saya: Saya pribadi berani mengatakan bisa mengerti, tapi tidak semua orang bisa dijamin mengerti. Nah kalo yang tidak mengerti implikasinya apa? masih untung kalo cuma dongkol dalam hati...kalau merencanakan pembalasan secara diam-diam bagaimana? Nanti saling menyerang...kalau udah saling menyerang? ujung-ujungnya yang susah rakyat kecil. Udah kejepit, ditambah harus menonton tonjok-tonjokan antar umat beragama.
tanggapan dari umat katolik dan kristen tidak saya cuplik disini, karena terlalu keras menurut saya. Tapi pada intinya mereka menyesalkan ucapan Bpk Din Syamsudin.
tanggapan umat Buddha sempat saya tangkap, intinya ada satu kenalan saya yang agak bingung dengan maksud statement Bpk Din. Masih untung cuma bingung......
Saya pribadi mengharap, sehubungan dengan no.4 diatas, sudilah kiranya Bpk Din memikirkan ulang implikasi kata-kata "murtad". Sebagai sesama umat beragama, saya kira niatan mengalihkan iman apalagi pada saudara-saudara yang ditimpa musibah sangatlah kecil, boleh saya katakan nol. Jika ada niat menolong, itu semata-mata saya kira justru perwujudan solidaritas yang didorong rasa prihatin. Itu juga jadi sarana untuk menambah amalan sekaligus mengurangi dosa-dosa yang kita perbuat. Saya kuatir, jika Bpk Din tidak mengklarifikasikan ucapannya, beliau ganti akan ditimpakan dosa-dosa orang yang sudah sudi menolong itu. Apa Bpk siap di set sebagai container dosa? Segeralah minta ampun pada Allah sebelum terlambat, minimal istigfar atau berzakat sesuai anjuran Nabi. Anda juga sebaiknya sekarang berfokus mengawai rekonstruksi Aceh yang hingga kini masih kembang kempis sementara pengungsi Aceh semakin didera penyakit dan masalah-masalah lain.
Semoga Tuhan menerangi setiap kata dan perbuatan kita, agar di masa depan tidak ada lagi dengki, dendam dan rasa curiga antar sesama umat beragama.
Sebelum tulisan ini saya lanjutkan, saya himbau pada siapapun yang kebetulan mampir dan membaca tulisan ini agar sejenak berdoa dulu kepada Tuhan YME agar diberi penerangan mata batin dan akal dan dijauhkan dari bisikan setan yang hendak memanipulasi diri kita. Saya sendiri sempat merenung lama dan meminta petunjuk Tuhan agar tulisan saya ini tidak tendensius namun semata menyuarakan kebenaran.
Dari pemberitaan salah satu stasiun TV swasta Indonesia pada sekitar minggu ke-2 Januari 2005, ada sebuah statement dari sekretaris MUI yang kurang lebih isinya sbb (mari berdoa ingatan saya masih segar) "kami mensinyalir ada sebuah kelompok fundamentalis Kristen yang hendak mengadopsi anak-anak Aceh dan memurtadkan mereka......" Sekarang mari kita kupas isi kalimat yang sederhana namun penuh makna ini
1. Kata mensinyalir selalu logikanya disertai bukti-bukti konkret atas dugaan yang dilontarkan. Tapi sampai detik ini sinyalemen hanya tinggal sinyalemen. Dengan demikian, sinyalemen ini hanya diam di tempat alias hanya jadi issue.
2. Dalam segmentasi Kristen, saya tidak melihat dan tidak ada literatur yang menyebutkan bahwa aliran ini fundamentalis, yang lainnya modern, dst dst. Kalau yang dimaksud fundamentalis disini adalah aliran yang masih asli bersandar pada Injil atau Alkitab, maka semua aliran Kristen dan Katolik pada hakekatnya adalah fundamentalis. Jika yang dimaksud adalah Kristen Ortodoks, maka benar, memang ada aliran itu.
3. Mengadopsi anak Aceh yang kesusahan dan ditimpa musibah saya kira adalah hak dan kewajiban semua orang, jadi tidak ada komentar lebih lanjut soal ini
4. Murtad..... ok. Saya akan menyitir salah satu kutipan Al Quran atas sabda Allah(maaf, saya bukan Muslim, tp semoga saya pas mencupliknya), ayat ini memang hendak mengutarakan maksud yang lain, tp ada kalimat yang sangat baik untuk direnungkan "...dan hendaknya menjadi tanda bagi kaum yang berpikir". Dari ayat ini jelas, Tuhan menghendaki ciptan Nya (manusia) berpikir sejernih mungkin dan selebar mungkin. Menyebut kata "murtad" adalah suatu tuduhan serius. Saya kira, lebih serius dari tuduhan yang diarahkan ke Polycarpus sehubungan dengan racun arsenik dalam tubuh Almarhum Munir.
Sehubungan nomer 4 diatas, saya mencoba diskusikan hal ini dengan beberapa rekan, baik yang seagama dan yang tidak seagama.
berikut tanggapan dari rekan muslim:
"itu suatu reaksi karena belakangan dunia memojokkan kaum muslim....tolonglah dimengerti...."
tanggapan saya: Saya pribadi berani mengatakan bisa mengerti, tapi tidak semua orang bisa dijamin mengerti. Nah kalo yang tidak mengerti implikasinya apa? masih untung kalo cuma dongkol dalam hati...kalau merencanakan pembalasan secara diam-diam bagaimana? Nanti saling menyerang...kalau udah saling menyerang? ujung-ujungnya yang susah rakyat kecil. Udah kejepit, ditambah harus menonton tonjok-tonjokan antar umat beragama.
tanggapan dari umat katolik dan kristen tidak saya cuplik disini, karena terlalu keras menurut saya. Tapi pada intinya mereka menyesalkan ucapan Bpk Din Syamsudin.
tanggapan umat Buddha sempat saya tangkap, intinya ada satu kenalan saya yang agak bingung dengan maksud statement Bpk Din. Masih untung cuma bingung......
Saya pribadi mengharap, sehubungan dengan no.4 diatas, sudilah kiranya Bpk Din memikirkan ulang implikasi kata-kata "murtad". Sebagai sesama umat beragama, saya kira niatan mengalihkan iman apalagi pada saudara-saudara yang ditimpa musibah sangatlah kecil, boleh saya katakan nol. Jika ada niat menolong, itu semata-mata saya kira justru perwujudan solidaritas yang didorong rasa prihatin. Itu juga jadi sarana untuk menambah amalan sekaligus mengurangi dosa-dosa yang kita perbuat. Saya kuatir, jika Bpk Din tidak mengklarifikasikan ucapannya, beliau ganti akan ditimpakan dosa-dosa orang yang sudah sudi menolong itu. Apa Bpk siap di set sebagai container dosa? Segeralah minta ampun pada Allah sebelum terlambat, minimal istigfar atau berzakat sesuai anjuran Nabi. Anda juga sebaiknya sekarang berfokus mengawai rekonstruksi Aceh yang hingga kini masih kembang kempis sementara pengungsi Aceh semakin didera penyakit dan masalah-masalah lain.
Semoga Tuhan menerangi setiap kata dan perbuatan kita, agar di masa depan tidak ada lagi dengki, dendam dan rasa curiga antar sesama umat beragama.
02 February 2005
(Another) Dream come true, IBM DeveloperWorks....
Whenever I remember how this is started 4 months ago, I always said to myself "Gee, this article is considered to published on IBM DeveloperWorks where top notch writer and scientist share his/her idea. Maybe they are not God but surely they are among the best on earth !" To be honest, the article wasn't planned to shoot for IBM DeveloperWorks. I was targetting to another online publication but....shortly...maybe it is faith or something, IBM DeveloperWorks editor accepted my idea and I strongly considered it as big challenge.
The article is titled "Build a heterogeneous cluster with coLinux and openMosix". As the title said, it describes about the basic idea and how to create cluster of mixed platform. Here I used coLinux and openMosix as basic "igredients" because those are so far the tools me and Andreas Schaefer (my co-author) know best. Actually, it would be more comprehensive if we took another tool such as openSSI into account but I decide to leave that for now. If I already get sufficient knowledge, maybe I'll come back and do more extensive reserarch about it.
"Co-author you said?" Yes, you read it correctly. This is the first time I write something with another people. His name is Andreas Schaefer and he is (together with his colleague) the one who bring the idea of merging coLinux patch onto openMosix so openMosix can be executed on Windows platform. The first report about the successful test was about 9-10 months ago and it drew my attention quickly. I think "this is a simple but very useful idea so it deserve wider exposure. A well written article will do the work !". So, I asked Andreas whether he was interested and he agreed.
Sadly I am not inside openMosix community anymore so I can't share this joy, but I hope this is still considered as "contribution". I am always happy to share my idea and opinion with anyone , so via this article I hope I can draw more people's attention toward cluster technology and support it in every aspect available.
I also found several small surprises here. I and Andreas Schaefer share same birthday ! :)) Holy cow ! And Andreas said "what? your baptist name is Andreas? So we share same name and same birthday?" :)) At that time, I realize this is another wonderful experience God send to me so I can learn how to work with other people. Maybe God understand the difficulty of writing complex subject with other people so He send me someone who has more or less same thinking with me :))
And the conclusion is? I won't make this IBM article my last writing. Conversely, I will make it as another stepping stone to move into higher stage. And...i won't forget a clumsy words spilled at me 5 years ago "....i am not supposed to talk with people from your country..." Let see, which side is actually SHOULD GET MORE RESPECT, his side or my side?
I dedicate this article for the people of Aceh who had been swept away by Tsunami. I hope they regain their spirit to live normally as I also wrote this article using almost my fullest capability and struggle together with the editor to make it better. Live is too short to be spent for cry or sadness. Work hard, expand your knowledge, do something for others..that will make your live a valuable journey and shine eternally like sun through ages.
regards
Mulyadi Santosa
The article is titled "Build a heterogeneous cluster with coLinux and openMosix". As the title said, it describes about the basic idea and how to create cluster of mixed platform. Here I used coLinux and openMosix as basic "igredients" because those are so far the tools me and Andreas Schaefer (my co-author) know best. Actually, it would be more comprehensive if we took another tool such as openSSI into account but I decide to leave that for now. If I already get sufficient knowledge, maybe I'll come back and do more extensive reserarch about it.
"Co-author you said?" Yes, you read it correctly. This is the first time I write something with another people. His name is Andreas Schaefer and he is (together with his colleague) the one who bring the idea of merging coLinux patch onto openMosix so openMosix can be executed on Windows platform. The first report about the successful test was about 9-10 months ago and it drew my attention quickly. I think "this is a simple but very useful idea so it deserve wider exposure. A well written article will do the work !". So, I asked Andreas whether he was interested and he agreed.
Sadly I am not inside openMosix community anymore so I can't share this joy, but I hope this is still considered as "contribution". I am always happy to share my idea and opinion with anyone , so via this article I hope I can draw more people's attention toward cluster technology and support it in every aspect available.
I also found several small surprises here. I and Andreas Schaefer share same birthday ! :)) Holy cow ! And Andreas said "what? your baptist name is Andreas? So we share same name and same birthday?" :)) At that time, I realize this is another wonderful experience God send to me so I can learn how to work with other people. Maybe God understand the difficulty of writing complex subject with other people so He send me someone who has more or less same thinking with me :))
And the conclusion is? I won't make this IBM article my last writing. Conversely, I will make it as another stepping stone to move into higher stage. And...i won't forget a clumsy words spilled at me 5 years ago "....i am not supposed to talk with people from your country..." Let see, which side is actually SHOULD GET MORE RESPECT, his side or my side?
I dedicate this article for the people of Aceh who had been swept away by Tsunami. I hope they regain their spirit to live normally as I also wrote this article using almost my fullest capability and struggle together with the editor to make it better. Live is too short to be spent for cry or sadness. Work hard, expand your knowledge, do something for others..that will make your live a valuable journey and shine eternally like sun through ages.
regards
Mulyadi Santosa
Subscribe to:
Posts (Atom)
How to execute multiple commands directly as ssh argument?
Perhaps sometimes you need to do this: ssh user@10.1.2.3 ls It is easy understand the above: run ls after getting into 10.1.2.3 via ssh. Pi...
-
Ever saw something like below messages inside your KVM (Kernel Virtual Machine) guest's console? " BUG: soft lockup - CPU#0 stuck f...
-
Quick summary first: use gcc -save-temps ! Ever dig into Qemu (qemu.org) source code? OK, I assume you ever did that at least once... may ...
-
Dear readers This time I met interesting case, thus I think it is worth sharing it with you all. But first, big disclaimer. I AM NOT FREE ...